Assalamualaikum

Selamat datang di blog saya, terimakasih atas kunjungan anda. Semoga bermanfaat...

Rabu, 30 Mei 2012

Office Layout


RESUME
 “ OFFICE LAYOUT “
( TATARUANG PERKANTORAN )

Mata Kuliah Manajemen Perkantoran

Disusun oleh :
Puji Rahayu   ( 10402244022 )

TATARUANG PERKANTORAN

Produktivitas suatu organisasi kadangkala dipengaruhi oleh penataan ruang kerja (layout). Baik itu dalam arti positif maupun negatif. Dari segi keefektifan biaya, merancang sebuah ruang kerja yang efisien sangat penting. Karena tata letak/tataruang melibatkan tiga komponen, yaitu peralatan, alur kerja, dan karyawan, keterkaitan komponen ini harus benar-benar dipelajari dan dianalisis ketika merencanaan ruang kerja karyawan yang efisien.
Tataruang kantor menentukan apakah ruangan yang digunakan secara efisien dan menguntungkan dan mempengaruhi bagaimana karyawan memperoleh kepuasan pada pekerjaannya. Selain itu, tataruang berdampak sedikit memberikan pengaruh pada karyawan di dalam lingkungan kerjanya.
Tataruang/ tata letak yang efisien memberikan keuntungan operasional dan ekonomi :
·      Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif;
·      Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan.
·      Memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan.
·      Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada.
·      Meningkatkan produktifitas kerja karyawan/pegawai.
·      Memfasilitasi pengembangan organisasi dimasa depan.
·      Memfasilitasi dalam hal pengawasan karyawan.

Perencanaan awal yang matang penting ketika mempersiapkan tata letak untuk fasilitas baru atau ketika melakukan renovasi besar dalam fasilitas yang ada. Perencanaan adalah tahap yang paling penting dalam kegiatan tersebut, mempengaruhi semua tahap lain dan akhirnya akan menentukan apakah hasil akhirnya efektif dan efisien.

Di samping perencanaan awal, yang dibahas secara rinci dalam bagian berikutnya, melakukan proyek-proyek tata letak yang melibatkan dua tahap lain: mempersiapkan seorang arsitektur dan gambar – gambar bangunan dan kemudian membangun atau merenovasi.

Perencanaan ruang yang tidak memadai dapat mengakibatkan produktivitas karyawan berkurang, absensi meningkat, menciptakan pergantian (adanya karyawan lama yang keluar dan diikuti masuknya karyawan baru), berkurangnya kenyamanan fisik pada diri karyawan, dan penurunan semangat juang karyawan. Antara beberapa situasi yang tampak dari perencanaan ruang yang tidak memadai adalah sebagai berikut:


·      Pertumbuhan di Masa Depan yang tidak dapat diprediksi dengan akurat.
·      Penyimpanan fasilitas dan ruangan yang tidak mencukupi
·      perabot kantor yang ada tidak dibutuhan dalam aktifitas kantor
·      pola alur kerja tidak praktis dan kaku
·      pola lalulintas tidak efisien.

Organisasi yang memiliki manajer cenderung melibatkan orang dalam pekerjaan desain kantor, bersama dengan manajer administratif kantor. Meskipun manajer dan manajer administrasi kantor memiliki tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi, mereka bekerja secara kooperatif dalam kantor, termasuk dalam mengatur ruang kerja karyawan.

Tiga konsep baru (telecommuning, hoteling, dan kerja berbasis tim) dari pekerjaan-pengaturan yang mempengaruhi desain dan tata letak kantor dan kemungkinan akan berdampak luas dan lebih lanjut di masa mendatang.

Telecommuning  adalah suatu pengaturan kerja yang memungkinkan karyawan untuk tampil secara individu maupun kelompok dalam  pekerjaan mereka. Dari sudut tataruang perkantoran, lamanya karyawan bekerja, rendahnya pengalaman karyawan dalam organisasi. Dari sudut pandang desain kantor, kawasan perkantoran dapat dioptimalkan secara memuaskan. Misalnya, beberapa karyawan yang memiliki kapasitas komunikasi yang baik dapat membagikan kepada karyawan yang lain dalam organisasi.  

Meningkatnya jumlah organisasi yang tampil dalam kancah besar, mereka memiliki fungsi kerja berbasis tim, yang anggotanya umumnya memiliki interaksi satu sama lain. Oleh karena itu, lingkungan yang terbuka yang memfasilitasi komunikasi dengan banyak orang pada pertemuan kecil kemungkinan perlu diada di semua kantor/organisasi, kadang-kadang disebut sebagai "lingkungan", di mana kerja berbasis tim sering ditemukan. Ketergantung pada sifat tugas yang dilakukan oleh tim, privasi verbal mungkin penting. Akibatnya, beberapa ruang pertemuan kecil mungkin perlu ditutup untuk mengakomodasi tim bekerja dengan baik dan individu yang membutuhkan tempat yang cukup untuk berkonsentrasi pada unsur-unsur tertentu dari tugas mereka. Semakin bertambah perabot kantor yang digunakan oleh tim kerja yang dipasang pada kantor untuk memfasilitasi penataan ulang wilayah kerja, akan cepat untuk mengakomodasi tugas di tangan.
Hoteling biasanya melibatkan karyawan yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di luar kantor, seperti perwakilan penjualan di luar. Ruang kerja biasanya dilengkapi dengan telepon dan jaringan komputer.

Ketika jumlah karyawan organisasi yang bekerja di bawah pengaturan telecommuting atau hoteling berdekatan satu sama lain, menyediakan mereka  ruang kerja yang berdekatan mungkin menguntungkan.


TAHAP PERENCANAAN AWAL 
Perencanaan awal pada tata ruang kantor adalah salah satu pekerjaan dari manajer  administrasi  kantor  yang sering/ biasanya dilaksanakan. Tapi begitu pekerjaan awal selesai, keterlibatan mereka dapat menurunkan sedikit. Kegiatan banyak  difokus pada perencanaan yang merupakan kebutuhan dasar organisasi. Informasi ini dikumpulkan dari proses penilaian dan kemudian diubah menjadi gambar dan akhirnya dalam wujud rancangan yang sebenarnya. 
Dalam beberapa organisasi, karyawan melakukan perencanaan awal. Organisasi-organisasi lain dasar perencanaan mereka pada upaya kolaboratif karyawan dan konsultan. 

Tugas 
Semakin bertambah tugas yang dilakukan oleh individu-individu memiliki peran penting dalam menentukan jenis fasilitas kantor yang mereka butuhkan untuk memaksimalkan produktivitas mereka. Sebagai contoh, karyawan yang sering bekerja sama memiliki kebutuhan kantor yang berbeda dibanding mereka yang jarang, jika pernah bekerja sama. Karena peningkatan kemampuan/tugas  karyawan menuntut keergonomisan rancangan kantor sesuai dengan tugas-tugas mereka, agar produktivitas mereka bisa ditingkatkan. Selain itu juga, para karyawan dapat melakukan tugas-tugas dengan lebih cepat dari sebelumnya, yang memanfaatkan fleksibilitas desain kantor. 

Arus Kerja 
Arus kerja mengacu pada pergerakan informasi baik secara vertikal (antara atasan dan bawahan atau sebaliknya) maupun horizontal (antara karyawan dari tingkat tanggung jawab yang sama). Ketepatan analisis alur kerja sangat penting dalam merancang tata letak yang efektif. 
Sebuah alur kerja yang efisien, ruang karyawan dan peralatan dalam sebuah pola yang memfasilitasi aliran garis lurus informasi, yang membantu menghilangkan kesimpang-siuran pola kerja. Untuk mencapai aliran garis lurus, tugas, tanggung jawab, dan kegiatan masing-masing karyawan harus benar-benar dipelajari. Kurangnya perhatian pada alur kerja sering mengakibatkan keterlambatan dalam pengolahan informasi, berlebihan dalam hal penanganan  dokumen, dan membutuhkan karyawan untuk memaksimalkan usaha yang sebenarnya lebih daripada yang diperlukan. 
Aliran bekerja di departemen di ciptakan sebagian besar biasanya melibatkan dokumen sebagai sumber utama. Sebagai contoh, dalam sebuah departemen peminjaman, sumber utama dokumennya mungkin aplikasi kredit, dalam sebuah departemen akun hutang, dan departemen pembelian, yaitu pesanan. Sebuah cara yang efektif untuk mempelajari alur kerja adalah ikuti alur pergerakan sumber utama dokumen yang ada di departemen. Pergerakan ini mungkin jejak dari  salah satu dari dua cara: (1) mempersiapkan dan menganalisis bagan alur proses (lihat gambar 1-11) atau (2) mencatat atau diagramming pergerakan dokumen pada pola  aliran kerja (lihat gambar 17-12). 
Karena tata letak yang efektif didasarkan pada keterkaitan antara peralatan, alur kerja, dan karyawan, analisis harus dibuat dari efek komponen peralatan yang ada pada aliran kerja antara karyawan. Terlebih, komponen peralatan yang melibatkan penggunaan komputer dan / atau teknologi elektronik. 


Bagan Organisasi 
Berhubungan erat dengan studi aliran kerja pada analisis grafik organisasi. Ketika aliran kerja terutama vertikal (atasan – bawahan atau sebaliknya), bagan organisasi melukiskan secara jelas kewenangan organisasi lini. Bagan organisasi juga mengidentifikasi hubungan pekerjaan antara karyawan pada tingkat yang sama, sehingga membantu menentukan posisi karyawan pada unit kerja. 

Proyeksi K
ebutuhan Karyawan di Masa Depan 
Menentukan berapa banyak ruang yang akan dibutuhkan pada tahun-tahun mendatang memerlukan ketepatan proyeksi pada kebutuhan karyawan di masa mendatang. Berikut harus dipertimbangkan dalam membuat proyeksi. 
·      Kemungkinan mengembangkan produk atau jasa baru yang akan membutuhkan penambahan jumlah karyawan kantor.
·      Perusahaan diharapkan memiliki tingkat pertumbuhan tahunan yang menguntungkan.
·      Kemungkinan adanya penambahan jumlah karyawan tahunan.
·      Kemungkinan perubahan operasi kantor yang akan membutuhkan karyawan baru.
Tanpa mertimbangkan dengan cermat faktor-faktor ini, penyesuaian kebutuhan ruang kerja organisasi dimasa depan mungkin mengalami kesulitan. 

Jaringan Komunikasi 
Selain mempelajari aliran kerja antara individu dan departemen, analisis mengenai media komunikasi: telepon, e-mail, dan tatap muka antara individu dan departemen memberikan informasi yang berguna. Ketika alur kerja, bagan organisasi, dan jaringan komunikasi menunjukkan bahwa individu-individu tertentu dan departemen memiliki kontak dan interaksi yang luas, individu dan departemen secara logis dikelompokkan satu sama lain. 
Departemen dalam Organisasi
Kebanyakan suatu organisasi berjalan apabila diorganisasikan oleh suatu fungsi, secara spesifik oleh departemen atau lingkupnya. Seperti perkembangan teknologi komputer, bagaimanapun telah membawa beberapa perubahan dalam struktur yang didapati pada banyak organisasi. Menentukan ruangan pada setiap departemen kaitannya dengan mempertimbangkan aliran kerja diantara bermacam departemen.
Beberapa departemen, seperti akuntansi, keuangan, dan sistem informasi, sangat berhubungan erat dan harus ditempatkan berdekatan. Demikian juga seringnya departemen dengan kontak publik (humas), seperti pembelian dan sumber daya manusia (SDM), harus ditempatkan dekat tempat pintu masuk atau tempat resepsi (pertemuan).
Departemen yang kegitannya menghasilkan suara yang mengganggu – seperti sebagai penerima telpon (resepsionis) percetakan dan duplikasi, sebagai contoh – harus ditempatkan dekat satu sama lain atau jauh dari tempat pusat pencatatan dan pusat pemprosesan kata (tulis-menulis/surat-menyurat), harus ditempatkan se pusat mungkin untuk kenyamanan dan untuk suatu pencapaian. Individu atau departemen dengan kontak publik minimal,  seperti  Direktur dan pegawai kantor yang lain, harus ditempatkan agak berjauhan, pemisahan secara wajar, ruangan yang tenang di gedung.

Kantor publik dan privat
Pemanfaatan yang lebih kantor publik umumnya dan lebih sedikit dari kantor privat. Dahulu, ruang kerja pribadi digunakan untuk alasan gengsi dan status. Kantor privat memungkinkan karyawan yang membutuhkan tempat yang tenang untuk konsentrasi dan untuk individu yang pekerjaannya bersangkutan dengan pelimpahan material/tugas yang sifatnya rahasia.
Berikut alasan yang sering disebut untuk tidak menggunakan kantor privat:
1)      Biaya pengadaan kantor privat sangat lebih besar dibandiangkan daripada menyediakan sejumlah ruangan untuk sebuah kantor publik.
2)      Adanya ruang kerja pribadi menyulitkan pengawasan terhadap karyawan.
3)      Dinding permanen yang melingkupi ruang kerja pribadi membuat tata ruang menjadi sulit.
4)      Pemanasan, pendinginan, dan pencahayaan tempat lebih sulit daripada di tempat terbuka.
5)      Kantor privat  menghambat komunikasi.
Sebagai alternatif untuk kantor privat, beberapa organisasi memfasilitasi beberapa karyawannya dengan voice privacy offices (suatu ruang kerja khusus yang dilengkapi dengan sound sistem yang dapat digunakan untuk melakukan panggilan/mengumumkan suatu informasi dan informasi tersebut dapat di dengar oleh seluruh karyawan karena terhubung dengan ruang-ruang yang lain), seperti yang di ilustrasi dalam gambar 4-5. Meskipun tipe ruangan kerja ini tidak memberikan keleluasaan secara visual bagi pemakaiannya, tetapi memberikan kemudahan dalam menyampaikan informasi secara lisan.

Kebutuhan Ruang
Beberapa faktor yang menentukan minimumnya jumlah ruang yang sesuai untuk karyawan dan bermacam ruangan kerja. Sebagai contoh, karyawan yang menggunakan perlengkapan ketika melaksanakan pekerjaannya akan banyak membutuhkan ruang daripada karyawan yang pekerjaannya tidak memerlukan penggunaan perlengkapan. Faktor lain yang mempengaruhi alokasi ruang adalah alam dan tipe mebel/perabot, lokasi struktur pilar dan tiang, jendela, dan sifat bawaan di setiap pertanggungjawaban pekerjaan karyawan. Sebagai contoh, ketika seorang karyawan menghabiskan banyak  waktu dari jam kerjanya dengan  berkomunikasi dengan satu atau lebih individu di kantornya, banyak ruang harus dialokasikan untuk mengakomodasi tanggungjawabannya ini.
Kebutuhan ruang yang kecil untuk bermacam ruang kerja dan karyawan di identifikasi dalam gambar 4-6. Gambar itu disajikan di dalam ilustrasi yang sangat membantu dalam memperkirakan jumlah total ruang suatu kebutuhan organisasi.

Pengkhususan Ruangan
Variasi dari tempat yang dispesialisasi harus dipertimbangkan dalam perencanaan tata ruang kantor. Sifat alami dari organisasi adalah dasar yang menentukan atas kebutuhan dan/atau tempat yang berguna.

Reception Area (Tempat/ruang Peneriamaan Tamu)
Reception area merupakan kesan pertama terhadap organisasi. Kesan pertama yang baik berdampak secara positif pada relasi publik untuk jangka panjang, kesan pertama yang menyenangkan mungkin berakibat dalam meningkatkan keuntungan untuk organisasi.
Banyak karyawan secara individu mengharapkan di tempatkan di tempat penerimaan ini kapanpun dipertimbangkan ketika adanya penambahan tenaga di tempat tersebut.  30 – 35 m2 dari ruangan dialokasikan untuk setiap individu. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi paling banyak 10 orang tiap waktu kerja, alokasi ruang seluas 300 – 350 m2 luas ruangan yang akan dibutuhkan.
Aliran lalu-lintas yang melalui tempat/ruangan itu juga perlu dipertimbangkan. Tata ruang harus memfasilitasi perpindahan karyawan saat menangani tamu tanpa mengganggu seseorang yang duduk di tempat tersebut. Pertimbangan penting yang lain termasuk pemilihan mebel/perabot, pengaturan warna, pencahayaan, dan lokasi ruangan lain yang terhubungan/terkait dengan ruang penerimaan tamu. Blocking (pembagian) ruangan kantor tampak/mudah di jangkau dari tempat penerimaan tamu akan membantu memperkecil kemungkinan pengunjung akan kebingungan dan bertanya pada karyawan.
Beberapa organisasi bagian produksi menggunakan tempat penerimaan tamu untuk memperlihatkan/memamerkan produk perusahaan, mengingat suatu tontonan peta lain mengidentifikasi lokasi dari cabang kantor. Contoh lain misalnya, menyediakan presentasi video pendek yang menginformasikan kepada pengunjung tentang bermacam operasi organisasi atau aktivitas organisasi.

Ruang Konferensi atau Dewan.
Dikarenakan biaya pengadaan ruang kantor meningkat, banyak organisasi tidak bisa bahkan jarang mengusahakan kemewahan tapi dengan memadukan/perluasan dan ditetapkan ruang dewan pengurus. Efek dari ruang konferensi atau dewan serbaguna seringkali dipandang sebagai alternatif yang diinginkan. Seperti ruang yang cukup pemaduan untuk pelayanan juga sebagai ruang dewan, namun fungsinya belum cukup untuk melayani sama seperti ruang konferensi, membantu memperkecil penggunaan biaya yang mahal dalam pengadaan ruangan kantor. Tergantung pada ukuran dari organisasi dan kealamian dari tata ruang, tambahan ruang konferensi yang lebih kecil mungkin dapat dilokasikan dalam lingkungan kerja.  Dibandingkan dengan masa mereka di beberapa tahun yang lalu, ruang konferensi di banyak organisasi menjadi lebih sederhana untuk mengakomodasi peningkatan penggunaan tim kerja, grup-grup kecil, dsb. yang memiliki tingkat kebersamaan.
Ruang konferensi atau dewan memiliki fungsi serbaguna, tipe bangunan didesain dengan efek kedap suara, yang mana  ruangan tersebut bisa dipisah ke dalam dua atau tiga ruang yang lebih kecil. Pembuatan desain ini memungkinkan adanya  kebersamaan/kekompakkan dalam pemanfaatannya.
Ruang konferensi atau dewan dibuat lebih serba guna dalam berbagai hal dengan pemasangan gambar audiovisual dan perlengkapan komunikasi. Di ruang dewan yang besar, mikrofon untuk pengerasan suara kadangkala dipasang di langit-langit; banyak ruang dilengkapi dengan telepon untuk melakukan atau menerima panggilan selama pertemuan/rapat. Ruang ini bisa juga diperlengkapi dengan stop kontak jaringan computer, yang memfasilitasi kecepatan akses data dan informasi. Di beberapa hal, sistem telekonferensi, yang didiskusikan di Bagian 19, terinstal di dalam ruang konferensi atau dewan. Hal lain yang biasanya ditemukan perlengkapan seperti papan kapur, layar proyeksi, dan perlengkapan pencatatan. Fasilitas dapur yang sederhana biasanya juga berdekatan dengan ruangan tersebut.

Ruang Komputer
Tiap m2 ruang komputer paling banyak menghabiskan biaya dari semua ruang dalam banyak organisasi. Tidak ada ruang lain dalam gedung perkantoran yang lebih membatasi lingkungan. Pabrik komputer menitikberatkan pada pentingnya mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh sebelum merencanakan dalam mendesain ruang komputer. Karena perangkat keras komputer berubah begitu cepat, sedangkan ruangan diakurasikan pembangunannya untuk beberapa tahun. Spesifikasi fisik dari perlengkapan komputer juga harus  dianalisis dengan seksama dan dipertimbangan sebelum menentukan ukuran ruang. Lagi pula, ketentuan harus dibuat untuk komputer dan alat pelengkap ditempatkan tepat di gedung untuk diinterkoneksikan ke perlengkapan di dalam ruang komputer.
Dalam merancang ruang komputer, pertimbangan yang fundamental adalah lokasi di yang tahan dari resiko kebakaran. Dinding, lantai, dan langit-langit ruang komputer harus dikonstruksi dengan material tahan kebakaran. Karena air dapat membahayakan pemasangan computer, sistem pemadaman api yang digunakan di ruang ini yaitu berbasis uap gas lebih baik daripada berbasis air.
Pemeliharaan tepat pada temperatur dan level kelembapan mempertinggi pengoperasi perlengkapan komputer. Temeperatur 75 derajat Fahrenheit dan level relatif kelembapan 50% sangat direkomendasikan. Banyak pabrik perlengkapan juga menyarankan bahwa pemasangan komputer harus mempunyai sistem independen pengkondisian udara (AC) tersendiri di sistem gedung.
Secara tipikal, perlengkapan komputer terpasang diatas lantai yang sedikit agak tinggi (tidak menyentuh lantai), suatu fitur yang digunakan pada tata ruang di masa depan berubah sedikit-demisedikit sesuai perubahan struktur. Lantai yang dinaikan melindungi kabel yang menginterkoneksi bermacam perlengkapan. Untuk menghemat energi, beberapa organisasi di iklim tropis menggunakan penghangat udara dengan alat sebagai pelengkap system pemanasan gedung. Selama musim dingin, penghangat udara yang dipasang untuk perlengkapan komputer, sering kali dibuat suatu lubang angin pada ruangan untuk mengurangi pendinginan.
Faktor pertimbangan lain adalah penyediaan ruang kantor yang sesuai untuk personal komputer (pemprogram, pengawas, dan teknisi) dan kolong/tempat yang cocok untuk penyimpanan  media/alat yang sering dipindah-pindah, seperti tape, akan lebih baik apabila tempat penyimpanan disesuaikan dengan jumlah  pelengkap yang dibututuhkan.

Ruang Persuratan
Sebagai pusat komunikasi, bagian surat-surat memiliki dampak signifikan pada efisiensi dimana informasi bergerak masuk dan keluar dalam organisasi. Untuk sebagian besar, tata letak yang tepat dapat meningkatkan keefisienan bagian persuratan. Suatu ruangan harus terletak di dekat dengan bagian penerimaan suatu kantor dan juga terletaknya terpusat agar mudah dijangkau. Berikut ini tiga tempat/bangunan dalam bidang persuratan :
·         Tempat penerimaan : Dimana surat-surat masuk diterima dan tempat pemusnahannya.
·         Tempat penyortiran : Dimana surat-surat disortir dan disiapkan untuk distribusi di seluruh organisasi/bagian kantor.
·         Bagian pengiriman : Dimana surat-surat yang akan dikirim dicap, disegel, dan disiapkan untuk pengiriman.
Peredaran surat-surat melalui bagian persuratan harus dipertimbangkan ketika memutuskan lokasi yang tepat dari berbagai jenis perlengkapannya.

Ruang Percetakan dan Penggandaan
Ruang pencetakan dan penggandaan harus ditempatkan di mana ia mudah diakses sebagian besar karyawan. Hal tersebut terkadang sebagai pedoman untuk menemukan lokasi penggandaan yang dekat dengan pusat kegiatan kantor. Khususnya kebutuhan material dan kegaduhan akibat pemakaian peralatann dapat terkontrol. Ruangan juga harus berventilasi dengan baik karena beberapa bahan yang ditemukan dalam pencetakan dan proses penggandaan menghasilkan asap dalam jumlah yang cukup besar. Kebutuhan khusus lainnya ialah adanya kamar gelap, fasilitas pencucian dan penyimpanan perkakas, serta tempat yang memadai.
Bagian Pusat Data/Catatan
Untuk memaksimalkan kenyamanan, bagian pusat data/catatan harus terletak di pusat organisasi/kantor. Ketentuan khusus mungkin juga perlu dibuat untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, kondisi atmosfer yang tepat, dan keamanan yang terkait masuk dan keluarnya karyawan. Karena jumlah yang melebihi dari kapasitas ruang pusat data/catatan struktural pertimbangkan dalam proses konstruksi/pembangunan gedung harus memenuhi syarat.
Pertimbangan Keamanan
Desain dan tata letak kantor harus memfasilitasi pergerakan karyawan dari satu bagian ke bagian lain, tata letak harus memungkinkan karyawan untuk bergerak dengan mudah melalui airless daripada harus mengambil jalan pintas di area kerja. Airless dan koridor tidak boleh terhalangi peralatan atau perabot. Anak tangga keluar masuk harus sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Nasional Fire Protection Association Code No. 101.
Pembangunan Bebas Hambatan
Pembangunann bebas hambatan merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan tata ruang (1973, kongres melakukan tindakan rehabilitasi, yang mengharuskan semua gedung baru pemerintahan dan bangunan organisasi swasta di mana lebih dari $ 2,5000 dari dana pemerintahl yang digunakan untuk dapat diakses individu penyandang cacat). Beberapa negara memiliki fungsi legislatif. Fungsi tersebut untuk meningkatkan jumlah organisasi/perusahaan yang  mempekerjakan individu penyandang cacat, membuat fasilitas yang tepat dan nyaman bagi mereka hal tersebut merupakan layanan yang penting. Jasa arsitektur mampu memberikan bantuan berharga dalam merancang dan merencanakan besar/kecilnya hambatan di tempat kerja.
Tahun 1990 Amerika dengan Disabilities Act juga memiliki implikasi untuk perencanaan pekerjaan kantor. Tindakan itu menjamin kesempatan yang sama bagi individu penyandang cacat dalam pekerjaan, akomodasi publik, transportasi, negara dan pelayanan pemerintah daerah, dan komunikasi. Karyawan diminta untuk menyediakan akomodasi yang wajar untuk individu penyandang cacat, termasuk restrukturisasi pekerjaan dan memodifikasi peralatan. Khususnya, tempat kerja atau peralatan yang seorang karyawan penyandang cacat gunakan dalam menjalankan tugasnya agar tidak menjadi penghalang dan keprihatinan dalam menjalankan pekerjaan.
Dalam perencanaan tata letak yang cukup lebar, lorong, koridor dan pintu yang memfasilitasi. Workstations (titik pusat kerja) kursi roda yang cukup besar, untuk menampung kursi roda membutuhkan setidaknya 60 X 60 cm  untuk membuat kelokan 180 atau 360 derajat.
Ekspansi (Pengembangan)
Kemungkinan untuk ekspansi harus dipertimbangkan setiap kali perubahan tata letak. Untuk memaksimalkan fleksibilitas, banyak organisasi setiap tahunnya menyiapkan analisisn ruang demikian juga penyiapan anggaran tahuanan. Analisis ruang biasanya dibuat untuk jangka lima tahunan, sepuluh tahuanan, dan 15 tahunanan.
Ketika usaha analisis ruang ikutilah kriteria berikut :
-          Ruangan dibutuhkan untuk karyawan semua tingkat dalam organisasi. Keseluruhan ruangan pada kategori ini dibuat untuk diikuti: berbagai jenis tingkatan karyawan sesuai dengan organisasi dengan banyak ruang yang dialokasikan untuk setiap jenis karyawan.
-          Ruangan dibutuhkan khusus untuk ruang pertemuan, ruang komputer, dan ruang persuratan. Ruang tersebut umumnya berisi perabot dan peralatan yang tingkat pemakaiannya tinggi pada jenis ruangan pada tipe karyawan dengan tingkat kerja tinggi.oleh karena itu, besarnya ruang per karyawan tiga kalilipat ruangan karyawan pada umumnya.
-          Dibutuhkan koridor dan aisles
Kondisi lingkungan
Kondidi lingkungan, pewarnaan (pengecatan), pencahayaan, penyejuk udara, dan kontrol kebisingan, juga faktor penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan layout
Peralatan dan perabotan
Peralatan dan perabot, yang memiliki efek dari keperluan, dekorasi, dan kebisingan, juga harus dipertimbangkan dalam perencanaan layout. Marak saat ini sistem perabot yang digunakan adalah terdiri dari berbagai modul yang memungkinkan setiap karyawan untuk memiliki perabot yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Pembiayaan Ruang Perkantoran
Dapat dikatakan bahwa investasi perusahaan dalam ruang kantor melebihi investasinya dibidang SDM, di mana hubungan positif dari keduanya sangat dibutuhkan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam hal ini, antara lain menghipotekkan pembayaran, pemanfaatan, pemeliharaan, biaya pemeliharaan, pajak, asuransi, kebutuhan akan peralatan kontrol lingkungan kantor (AC, kelembaban), perlakuan khusus, lisensi dan lain-lain.
Konsep Kantor Terbuka
Salah satu keputusan strategis yang perlu diambil perusahaan dalam mendesain layout perkantoran adalah apakah rnenggunakan konsep kantor konvensional dan konsep kantor terbuka atau menggabungkan keduanya.
Banyak kekurangan : dinding konvensional banyak terdapat pada konsep kantor terbuka. Kantor konvensional banyak menggunakan kantor privat dengan dinding permanen yang sesuai dengan struktur organisasi. Konsep kantor terbuka, pemanggilan rapat secara sederhana dengan hubungan pertamanan antara karyawan yang memiliki tugas yang sama. Konsep kantor terbuka khususnya aktif dalam kebutuhan organisasi untuk mempercepat perubahan tata ruang.
Perencanaan kantor terbuka terletak pada cybernetics organisasi, yang berarti alur / proses informasi yang diperhatikan ketika mendisain tata ruang. Arus informasi pada jenis organisasi  sesuai dengan alur persuratan, komunikasi telepon, dan tamu-tamu yang datang. Perencanaan kantor terbuka sesuai dengan simulasi interaksi antar individu, sesuai faktor : komunikasi, sistem dan tatacara analisis dan konsultan komunikasi harus terbuka dengan arsitek dan disain interior ketika membuat konsep kantor terbuka.
Konsep khusus kantor terbuka adalah sebagai berikut:
1.  Kantor terbuka  menggunakan  dinding permanen dalam jumlah minimum. Daerah terbuka yang luas dengan sekitar 10.000 m2 ruang yang paling dibutuhkan untuk mengembangkan konsep kantor terbuka. Dengan menggunakan sistem jaringan bertingkat untuk sambungan listrik dan telepon, pusat kerja individu dapat dengan mudah ditempatkan di setiap lokasi dan sudut.
2. Lokasi masing-masing pusat kerja  mempengaruhi efisiensi alur kerja dan membantu mencegah penumpukan pekerjaan  serta selang-seling dan mundur dari jadwal pekerjaan yang semestinya.
3. Menyediakan lingkungan kerja yang sesuai, perhatian khusus mungkin harus diberikan kepada akustik dan pengendalian kebisingan. Perangkat akustik yang digunakan di kantor konvensional banyak yang tidak cukup untuk ruang kantor yang besar dan terbuka. Dinding peredam suara, langit-langit, panel, dan karpet mungkin harus digunakan. Pengkondisian akustik cukup ketika suara tidak lagi mengganggu pada jarak 15 meter dari sumber. Kontrol akustik juga merupakan fitur umum yang ditemukan dibanyak komponen sistem perabotan.
4. Keseragaman AC dan kontrol kelembaban di daerah terbuka yang luas mudah dicapai, meskipun sistem iklim yang sesuai untuk area kantor konvensional dirancang mungkin tidak sesuai untuk daerah terbuka yang luas.
5.  Skema warna dan pengaturan perabot dapat memberikan lingkungan kerja yang menyenangkan bagi karyawan. Penggunaan panel, furnitur modular, dan tamanisasi memberikan privasi sambil menambahkan estetis untuk daerah tersebut.
6.  Perabot yang  digunakan dalam kantor terbuka memfasilitasi efisiensi pekerja. Misalnya, jika sebagian pekerjaan  individu lebih mudah dilakukan dalam posisi berdiri, furnitur dapat dirancang untuk mengakomodasi karyawan dalam posisi itu. Jumlah ruang penyimpanan yang diberikan kepada setiap karyawan ditentukan mereka sendiri  atau sesuai kebutuhan penyimpanannya. 
Beberapa manfaat dari penggunaan konsep kantor terbuka, sebagai berikut:
1.    Biaya  tata letak di kantor dengan ruang terbuka jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mengubah tata letak konvensional
2.    Biaya awal memasang/menciptakan kantor terbuka  10-25% lebih kecil dari biaya pemasangan ruang konvensional.
3.    Pengurangan jumlah dinding permanen dan kantor private meningkatkan penggunaan ruang yang tersedia sebesar 15-20 %;
4.    Konsep kantor terbuka meningkatkan produktivitas kantor dengan meningkatkan efisiensi kerja rendah, meningkatkan komunikasi, meningkatkan moral pekerja, meningkatkan rasa keterlibatan pekerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman.
5.    Kantor terbuka membantu menghemat energi karena pemanasan, ventilasi, dan sistem pengkondisian udara tidak terhalang oleh dinding permanen.


Model Kantor Berkonsep Terbuka :
Pendekatan Modular Workstation
Karakteristik dari pendekatan modular workstation adalah penggunaan panel tergantung komponen furnitur untuk menciptakan area kerja individu. Lemaripenyimpanan file  ditempatkan berdekatandengan meja. Unit modular menyediakan karyawan dengan kantor "total" dalam hal ruangmeja, ruang file, ruang penyimpanan, pencahayaan. Unit-unit ini,yang dapat dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari karyawan.
Pendekatan modular, dalam keadaan tertentu, lebih disukai dari pendekatan cluster workstation atau pendekatan landscape. Pendekatan modular ini cocok untuk situasi-situasi yang membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup besar. Bila dibandingkan dengan tata letak konvensional, pendekatan modular ini sangat menguntungkan karena dinding  permanen dihilangkan, dan area kerja dirancang di sekitar kebutuhan spesifik dari tiap pengguna. Keuntungan lain yang berbeda adalah kemudahan dan kecepatan yang perubahannya dalam tata letak dapat dibuat.

Movable (Pendekatan) Cluster workstation
Karakteristik unik dari pendekatan ini adalah pengelompokan wilayah kerja sebagai inti umum, seperti satu set panel yang memanjang dari jari-jari hublikes di roda. Panel ini digunakan untuk mendefinisikan area kerja setiap karyawan, yang meliputi ruang permukaan, ruang penyimpanan, dan menulis. Meskipun ada pengecualian, cluster workstation tidak rumit seperti stasiun kerja modular atau wilayah kerja diberikan kepada karyawan yang menggunakan pendekatan kantor terbuka. Pendekatan cluster cocok untuk situasi kerja di mana karyawan menghabiskan sebagian hari kerja mereka jauh dari area kerja mereka.
Pendekatan klaster workstation menawarkan keuntungan yang berbeda untuk menyediakan fleksibilitas yang cukup dalam mengubah tata letak dan mendesain ulang tempat kerja individu. Selain itu, pendekatan ini dipandang sebagai lebih ekonomis daripada pendekatan modular atau landscape.

Landscape
Dikembangkan oleh tim Quickboner di Jerman, kantor landscape diimplementasikan di negara itu untuk pertama kalinya pada tahun 1960 dan sekarang sedang digunakan cukup banyak di negeri ini. Untuk batas tertentu, landscape merupakan perpaduan dari pendekatan modular dan cluster workstation. Selain, itu penggunaannya memanfaatkan tanaman dan dedaunan di dekorasinya. Skat dari area kerja, furnitur yang disusun di kelompokkan berdasarkan berbagai sudut.

Dalam tata letak konvensional, memiliki kantor pribadi adalah simbol status. Di kantor landscape, status diberikan kepada karyawan melalui tugas pekerjaan mereka, lokasi dan ukuran dari tempat kerja mereka, dan dari jumlah perabot mereka diberikan bukan merupakan simbol.

Mempersiapkan Layout (Tata ruang)
Manajer administrasi kantor sebagian besar bertanggung jawab untuk perencanaan dan perancangan perubahan tata letak sebagian kecilnya. Dalam kasus seperti itu, informasi berikut akan membantu.
Setelah menyelesaikan studi dan menganalisis setiap faktor desain dan tata letak yang penting, sebuah model skala dari rencana lantai harus disiapkan. Untuk memfasilitasi persiapan, buatlah cetak biru konstruksi yang menunjukkan lokasi pilar dukungan, pintu, jendela, tangga, dan fitur struktural lainnya yang akan berguna.
            Setelah area lantai di skala, lokasi yang tepat dari masing-masing furniture dan peralatan harus ditentukan. Keperluan yang mungkin harus tersedia untuk mempersiapkan tata letak adalah template, sobekan/potongan gambar, model plastik, model magnetik, dan komputer-dibantu dengan desain. Untuk menjamin hubungan spasial yang akurat, gambar lantai dan perabotan dan gambar peralatan harus menggunakan skala yang sama.
Templates
terdiri dari versi skala furnitur dan peralatan, template biasanya terbuat dari karton atau plastik. Template adalah yang digunakan dalam melacak berbagai item pada tata letak.
Cutout (Potongan gambar/sobekan gambar)
Potongan gambar dibeli dalam lembaran. Furnitur individu atau gambar peralatan hanya dipotong dari lembaran. Dua jenis guntingan yang tersedia yaItu, kertas dan milar diri mengikuti.
Plastic Models (Model plastik)
Skala versi model plastik terdiri dari berbagai potongan-potongan furnitur kantor dan peralatan. kemudahan pada model ini dapat direposisi pada rencana lantai dengan memfasilitasi eksperimen dengan kemungkinan berbagai tata letak.

Magnetic Board (Model magnetic)
Furniture dan peralatan model magnet  juga sering digunakan untuk mempersiapkan tata letak kantor. Meskipun magnet mudah melekat pada papan, tetapi mereka dapat dengan mudah direposisi.

Computer Aited Desain (Desain yang dibantu dengan komputer)
Desain dengan bantuan komputer menggunakan teknologi komputer dan perangkat lunak yang sesuai untuk membantu dalam merancang tata letak yang efektif. Beberapa program perangkat lunak komputer  yang terjangkau saat ini tersedia untuk memfasilitasi proses tata letak desain yang mudah dan efisien.
Beberapa program CAD memberikan tata letak yang optimal setelah variabel penting seperti dimensi wilayah, ukuran dan jumlah workstation, dan gang-gang dan koridor adalah input. hal lain mengharuskan pengguna menggambar dimensi daerah dan konfigurasi workstation pada layar terminal tampilan video. setiap item pada layar, seperti dinding atau peralatan atau perabot, dapat dengan mudah dipindahkan menggunakan pena cahaya atau fitur drag dan drop dari mouse komputer. sebagian besar sistem CAD juga memfasilitasi penyusunan salinan tercetak dari setiap layar konfigurasi.
Implikasi bagi manajer administrasi kantor
Dalam banyak organisasi, manajer administrasi kantor memiliki perbedaan yaitu memiliki keahlian yang lebih besar daripada karyawan lainnya dalam perencanaan dan perancangan tata letak. Alasan untuk perbedaan ini adalah jelas, karena ia lebih akrab dengan banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam proses perencanaan dan perancangan. Tidak ada karyawan lain yang mungkin akan begitu akrab dengan pola aliran organisasi bekerja atau proses komunikasi. kecuali organisasi mempekerjakan seorang perencana ruang dengn waktu penuh, tidak ada orang lain mungkin akan pengetahuan lebih tentang perkembangan baru dalam tata letak dari manajer kantor administratif.
Sebuah proyek tata letak melibatkan lebih dari sekedar menempatkan furnitur dan peralatan di daerah tertentu. Organisasi yang melaksanakan proyek-proyek tata letak yang hanya menata ulang perabotan dan peralatan segera menemukan bahwa hasilnya tidak ideal seperti yang diharapkan. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan proyek yang dilakukan dengan cara ini adalah menilai secara hati-hati faktor penting lainnya yang mempengaruhi tata letak kantor dan untuk /kemudian membuat perubahan yang diperlukan.
Kecuali manajer kantor administrasi telah memiliki pelatihan mendalam dalam merancang tata letak kantor,karena ia telah disarankan untuk berkonsultasi dengan individu-individu yang memiliki keahlian yang dibutuhkan. biaya konsultasi kemungkinan akan diimbangi berkali-kali dengan memiliki tata letak, efisien dan efektif dari awal, terutama jika alternatifnya adalah pengembangan tata letak melalui proses memukul-atau-meleset.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar